Dharmasraya – Masyarakat Alahan Nan Tigo, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya berharap adanya pendidikan yang setara di daerah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan saat menerima kunjungan Calon Gubernur Sumbar Nomor Urut 1, Mahyeldi, pada Jumat (27/9/2024).
Tokoh adat setempat, Niniak Mamak Sarbaini, menyebutkan bahwa masyarakat mengharapkan perhatian lebih untuk pendidikan anak-anak di nagari tersebut.
“Anak-anak di Alahan Nan Tigo sudah saatnya mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak di daerah lain untuk meraih pendidikan yang layak,” ujarnya.
Selain itu, Sarbaini juga menyinggung persoalan lain yang dihadapi masyarakat, terutama terkait dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut. Masalah plasma menjadi salah satu isu yang disampaikan.
“Dengan kemenangan Buya di Pilgub 2024, kami berharap beliau bisa memperjuangkan permasalahan kami, terutama mengenai plasma yang menjadi polemik di kalangan warga,” tambah Sarbaini.
Lebih lanjut, Sarbaini secara resmi menyatakan dukungan masyarakat nagari kepada Mahyeldi untuk kembali maju dalam Pilgub. “Kehadiran Mahyeldi adalah berkah bagi kami,” katanya.
Ia menambahkan, setelah melakukan musyawarah bersama para mamak dan kemenakan, masyarakat telah sepakat untuk mendukung penuh pencalonan Mahyeldi bersama Vasko Ruseimy.
Dukungan yang diberikan, menurut Sarbaini, tidaklah tanpa harapan. Masyarakat berharap Mahyeldi, jika terpilih kembali, mampu membawa perubahan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menanggapi hal ini, Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas dukungan serta sambutan hangat dari Niniak Mamak dan masyarakat Alahan Nan Tigo.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat jika diberikan kepercayaan untuk kembali memimpin Sumbar.
“Sumbar memiliki keunikan dengan filosofi adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya peran nagari dalam pembangunan daerah. Hal ini akan diperkuat melalui peraturan gubernur yang sedang disusun. Ia juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan suku dalam pengembangan nagari.
“Semangat anak-anak nagari sangat besar. Oleh karena itu, perlu penguatan di tingkat keluarga dan suku agar pengembangan nagari berjalan maksimal,” jelasnya.
Mahyeldi berharap peraturan gubernur mengenai penguatan nagari bisa segera diselesaikan. Ia menilai banyak potensi di nagari yang dapat dikembangkan, termasuk pemberdayaan anak nagari, pengelolaan pasar nagari, dan optimalisasi kantor nagari untuk pelayanan masyarakat.
Penguatan nagari, lanjut Mahyeldi, akan menjadi prioritas utama. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat identitas budaya dan adat istiadat Sumatera Barat.